Pagi harinya gue terbangun karena ditendangin Yose.
Kita harus checkout jam 9 pagi, karena homestaynya bakal dihuni pengunjung
lain. Tetapi namanya juga rombongan, dan kamar mandinya hanya 3 di homestay
ini, dan yang lebih penting adalah, air kamar mandi dimatikan, dan baru
dinyalakan lagi jam 9! Jadi yang belum kebagian air mandi, ya harus tunggu
sampai jam 9 itu. Karena itu, ibu-ibu rese dari grup lain marahin kita, sambil
bilang, “Mbak gausah pada mandi lah, saya kan kemaren udah bilang jam 9 itu
udah harus keluar, kita juga disini biasa ga mandi” dalam hati kita, “Yee, itu
emang elunya aja yang jorok!”. Dan ya, kita tetep kekeuh mau mandi. Haha.
Setelah
bawa semua barang kita, kita menuju spot terakhir yaitu Pulau Sepa. Nah, disini
lumayan kalau untuk foto-foto bagus. Segala ketidak-puasan kita terhadap hari
kemarin bisa lumayan sembuh lah karena ke spot ini. Tapi tetep aja, disini Yose
marah sama mas tournya, kenapa acara ga sesuai sama itinerary dan kita ga dapet
fasilitas sesuai paket (contoh: mereka menjanjikan giant floaties tapi kita ga
dapet). Nah, disini kita juga foto sama keluarga Om Ramon yang se-homestay dengan
kita (ini bukan keluarga yang nyebelin itu loh!).
Akhirnya
tibalah saatnya kami untuk kembali ke Dermaga di pulau Harapan. Kita disitu
menunggu kapal datang, sambil jajan-jajan. Disitu kita juga main sama Echo.
Nah, ternyata di kapal, kondisinya lebih parah. Kita bener-bener duduk di lantai
dan dempet-dempetan kayak pepes. Dengkul ketemu dengkul lah, dan kita duduk di
belakang pintu kapal. Kalau mau tidur, ya tidur di tumpukan tas kita. Buset dah,
kita udah berasa TKI yang naik kapal budak dan siap dikirim ke berbagai negara!
Sambil ngeluh, sambil bercanda juga, “Kembalikan 400 ribu kami!” hahaha ngakak.
Tapi, kapan lagi kan kita jalan-jalan kayak gini, gue sih seneng. Yuk, kemana
lagi kita?
0 komentar:
Posting Komentar