Lebih dari sekedar destinasi

Kamis, 03 Januari 2019

Pulau Harapan Day 2: “Kembalikan 400 Ribu Kami!”

Pagi harinya gue terbangun karena ditendangin Yose. Kita harus checkout jam 9 pagi, karena homestaynya bakal dihuni pengunjung lain. Tetapi namanya juga rombongan, dan kamar mandinya hanya 3 di homestay ini, dan yang lebih penting adalah, air kamar mandi dimatikan, dan baru dinyalakan lagi jam 9! Jadi yang belum kebagian air mandi, ya harus tunggu sampai jam 9 itu. Karena itu, ibu-ibu rese dari grup lain marahin kita, sambil bilang, “Mbak gausah pada mandi lah, saya kan kemaren udah bilang jam 9 itu udah harus keluar, kita juga disini biasa ga mandi” dalam hati kita, “Yee, itu emang elunya aja yang jorok!”. Dan ya, kita tetep kekeuh mau mandi. Haha.

            Setelah bawa semua barang kita, kita menuju spot terakhir yaitu Pulau Sepa. Nah, disini lumayan kalau untuk foto-foto bagus. Segala ketidak-puasan kita terhadap hari kemarin bisa lumayan sembuh lah karena ke spot ini. Tapi tetep aja, disini Yose marah sama mas tournya, kenapa acara ga sesuai sama itinerary dan kita ga dapet fasilitas sesuai paket (contoh: mereka menjanjikan giant floaties tapi kita ga dapet). Nah, disini kita juga foto sama keluarga Om Ramon yang se-homestay dengan kita (ini bukan keluarga yang nyebelin itu loh!). 



            Akhirnya tibalah saatnya kami untuk kembali ke Dermaga di pulau Harapan. Kita disitu menunggu kapal datang, sambil jajan-jajan. Disitu kita juga main sama Echo. Nah, ternyata di kapal, kondisinya lebih parah. Kita bener-bener duduk di lantai dan dempet-dempetan kayak pepes. Dengkul ketemu dengkul lah, dan kita duduk di belakang pintu kapal. Kalau mau tidur, ya tidur di tumpukan tas kita. Buset dah, kita udah berasa TKI yang naik kapal budak dan siap dikirim ke berbagai negara! Sambil ngeluh, sambil bercanda juga, “Kembalikan 400 ribu kami!” hahaha ngakak. Tapi, kapan lagi kan kita jalan-jalan kayak gini, gue sih seneng. Yuk, kemana lagi kita?
Share:

0 komentar:

Posting Komentar