Lebih dari sekedar destinasi

Kamis, 03 Januari 2019

Pulau Harapan Day 1: Liburan Sekampung



Kali ini gue ikut paket opentrip ke Pulau Harapan – Kep. Seribu selama 2 hari 1 malam dengan harga Rp 400.000,-. Tepatnya di tanggal 14-15 Juni 2018, waktu lebaran. Gue berangkat ber-9 dengan manusia-manusia ini: Yose, Monika, Tabita, Rulyta, Elvida, Ilam, Mangara dan Andre. Biasanya tiap trip selalu berdua atau bertiga, sekarang bersembilan! Makanya namanya liburan sekampung. Subuh-subuh sekitar jam 4 gue ketemuan sama Rulita di depan Marsud, gue nebeng mobilnya Rulita hehe. Sebelum ke titik temu (Dermaga Kaliadem), kita kumpul dulu di kosan Tabita di daerah Rawasari, kecuali Elvida, sambil ngemil-ngemil, dandan dan siap-siap. Barulah dari situ sewa 2 grabcar ke Dermaga Kaliadem. Sambil nunggu keberangkatan kapal, kita ditarikin uang (gue lupa berapa, mungkin sekitar 5-10 ribu) yang katanya buat naik kapal. Lah, padahal di paket tournya sudah termasuk tiket PP. Aneh memang.

Sekitar jam 8, kapal berangkat. Kapalnya jangan dibayangkan seperti yang gue naiki di Karimun, ya. Jauh berbeda tentunya. Tapi yaudah, kita nikmati saja. Setidaknya kita masih bisa duduk di kursi, karena di deck lain kebanyakan orang duduk dilantai. Lagipula kalau bersama teman-teman, semua jadi asyik haha. Perjalanan ke Pulau Harapan memakan waktu 3 jam. Jadi selama 3 jam diatas kapal itu, kita foto-foto, jalan-jalan, sambil ngobrol dan makan pop mie. 




Setelah sampai di Pulau Harapan, yaitu jam 11, kita diarahkan menuju homestay. BOOM! Satu homestay kamarnya hanya 4, dan harus dibagi bagaimanapun caranya, 20 orang harus muat. Total rombongan ada 3, ada gue ber-9, ada keluarga ber-4, dan selebihnya 1 keluarga ber-7. Alhasil, kami kebagian 2 kamar, kamar cewek dan cowok. Tapi karena cowoknya cuma 3, akhirnya gue dan Bita gabung ke kamar cowok. PEPES MODE ON! Oh iya, sesuai fasilitas yang tertera di paket, kamar kita ber-AC. Ya, emang sih, tapi 1 AC untuk 2 kamar, jadi dinding atas kamar kita sedikit dibolongin untuk AC, setengah AC di kamar gue, setengahnya lagi di kamar Monik HAHA.

Jadwal selanjutnya setelah pembagian kamar adalah makan. Paket kita termasuk welcome drink. Nah, ekspektasi kita yang namanya welcome drink adalah es kelapa muda atau mojito. Tapi ternyata malah jasjus yang tawar karena kebanyakan air -_-, lain kali kalau mau ikut opentrip, ekspektasinya jangan tinggi dulu. Tapi selama makan ya kita ketawa-tawa aja, namanya juga ramean. Yang penting kebersamaan *menghibur diri*

Kegiatan tour pertama kita adalah snorkling, entah dimana gue lupa tempatnya. Disitu, gue nyebur kok. Tapi karena ga terlalu bisa berenang, akhirnya jadi korban, bersama Rulyta, ditenggelem-tenggelemin sama babi-babi itu. Nah, pas ini, resleting baju gue yang dipake buat snorkling tiba-tiba ga bisa disatuin, malu banget ya kan. Akhirnya selesai snorkling, diatas kapal gue langsung ganti baju, ditutupin handuk-handuk teman-teman tercinta haha.


Selanjutnya kita dibawa ke suatu pulau, gue lupa namanya. Disini kita bisa main watersport tapi bayar lagi, 30 ribu kalo ga salah. Karena gue ga ada duit (lebih tepatnya sayang duit), yaudah akhirnya gue ga ikut, gue sama Bita foto-foto aja. 


Sorenya, kita dibawa lagi ke suatu pulau, namanya Pulau Bulat. Di pulau ini ada bangunan besar yang sepertinya sudah tidak terpakai lagi. Di pulau ini pun ga ada toilet, jadi bagi yang mau ke WC macam Rulyta dan Yose, ada WC alam yang kita harus nimba sumur buat dapet air. HAHAHA. Waktu itu giliran berak pertama adalah Yose, kedua Rulita. Eh pas Rulyta baru masuk, langsung banyak yang antri, padahal tadinya pas Yose, gaada yang antri sama sekali. Setelah itu ya kita foto-foto aja sampai hari gelap.




Itulah kegiatan terakhir di tour ini, hari ini. Malamnya setelah mandi, makan dan beres-beres, kita jalan jalan keliling pulau sambil jajan. Rombongan kita pisah, terbagi jadi 2. Gue bersama Bita, Andre dan Mangara. Di pulau ini ramai, banyak yang jualan dan variatif. Disini juga banyak kios-kios makanan. Rencananya kita juga sambil nunggu bakar-bakar ikan (yang dijanjikan di paket tour). Tetapi setelah malam hari, gue, Mangara, Andre, Bita ga nemu mas-mas tour kita, alias ga nemu ikan bakar kita! Kita cari sampai ke mana-mana pun ga ada, sampai tanya-tanya ke mas tour lain. Akhirnya, kita ke homestay dan setelah ditelpon, barulah ikan bakar kita dianter ke homestay. Padahal yang lain udah pada tidur, itu udah jam 22.30. Dari grup kita yang masih bangun pun 5 orang, selebihnya grup lain ada yang ga ambil ikannya, jadi jatahnya buat kita HAHA. Buset dah, ini udah berasa acara Camp PMK! Dan kita bilang, “Ini bakar bakar ikan tuh acara puncak kita ya sebenernya?!”. Kita makan ikan juga bersama Om Ramon, yang se-homestay dengan kita, sambil ngobrol. Om ini punya anak namanya Echo, masih SD, tapi pinter sangat!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar